MAKALAH MANAJEMEN OPERASIONAL
‘‘PENENTUAN TATA LETAK (LAYOUT)
PABRIK’’
KELOMPOK 1
Disusun
oleh :
|
Aditya
Herdiyan P.
Bulba
Indraputra A.
Diva Wiera B.
Fajar Aji
Kurniawan
Husnan Wisnu
P.
M. Imam
Muzzaka
Muhammad
Haekal H.
|
(10216116)
(11216492)
(12216147)
(12216542)
(13216328)
(14216204)
(14216882)
|
|
|
|
Dosen:
Fitri Mulyani
KELAS
3EA12
FAKULTAS
EKONOMI
JURUSAN
MANAJEMEN
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2018
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang maha Esa masih
memberikan kami kesempatan untuk bias menyusun makalah tugas pasca presentasi
ini. Pertama-tama saya ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah Manajemen Operasional Ibu Fitri Mulyani berkat beliau
kami dipercaya untuk menyampaikan materi serta menyusun makalah tentang Penentuan
Tata Letak (Layout) Pabrik. Semoga makalah ini bermanfaat untuk memberikan kontribusi
kepada mahasiswa/i Fakultas Ekonomi sebagai bekal melakukan pemahaman atau pedoman
bagaimana peranan Mnajemen Operasional. Dan tentunya makalah ini masih sangat
jauh dari sempurna, untuk itu kepada dosen kami minta masukannya demi perbaikan
pembuatan makalah kami di masa yang akan datang.
Depok,
17 November 2018
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ……………………………………………………..
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang ………………………………………………………….
B.
Rumusan
Masalah ……………………………………………………....
C.
Tujuan
Penulisan ………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Tata
Letak (Layout)………………...………….……………
B.
Tujuan
Tata Letak (Layout) …………………………….........................
C.
Manfaat
Tata Letak (Layout)……………………………………………
D.
Desain Tata Letak
(Layout)……………………………………………..
E.
Jenis- Jenis Tata Letak (Layout)………………………………………...
F.
Macam- Macam Tipe Tata Letak
(Layout)……………………………...
G.
Prinsip- Prinsip Dasar Penyusunan Tata
Letak (Layout)………………..
BAB III KESIMPULAN
A.
A. Kesimpulan...............................................................................................
B.
B. Saran……………………………………………………………………..
C.
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi pada masa sekarang ini, khususnya di negara
kita Indonesia, persaingan diantara perusahaan sudah semakin meningkat. Untuk
menghadapi dan memenangkan persaingan tersebut, perusahaan-perusahaan dituntut
untuk menciptakan pemikiran yang kreatif dan inovatif di dalam tujuan
perusahaan.
Salah satu keputusan strategis yang paling penting dibuat oleh
perusahaan untuk mencapai tujuan adalah dimana perusahaan tersebut harus
menempatkan lokasi operasi, karena lokasi operasi yang tepat adalah pemacu
biaya yang cukup signifikan dan lokasi sepenuhnya memiliki kekuatan untuk
menghancurkan strategi bisnis atau perusahaan. Strategi lain yang merupakan
keputusan penting adalah strategi lay out, dimana lay out dapat menentukan
efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Lay Out juga memiliki banyak
dampak strategis karena Lay Out menentukan daya saing perusahaan dalam hal
kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontrak
pelanggan dan citra perusahaan.
B. Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan
Tata Letak atau Layout?
2. Apa tujuan Tata Letak atau Layout?
3. Apa saja manfaat dari Tata
Letak atau Layout?
4. Bagaimana desain dalam
menentukan Tata Letak atau Layout?
5. Apa saja jenis- jenis Tata
Letak atau Layout?
6. Apa saja macam- macam Tata
Letak atau Layout?
7. Apa saja Prinsip- Prinsip
dasar penentuan Tata Letak atau Layout?
C. Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan
penulisan makalah adalah sebagai berikut
1. Untuk mengetahui pengertian
Tata Letak atau Layout.
2. Untuk mengetahui tujuan Tata
Letak atau Layout.
3. Untuk mengetahui manfaat
dari Tata Letak atau Layout.
4. Untuk mengetahui desain
dalam menentukan Tata Letak atau Layout.
5. Untuk mengetahui jenis- jenis
Tata Letak atau Layout.
6. Untuk mengetahui macam-
macam Tata Letak atau Layout
7. Untuk mengetahui Prinsip-
Prinsip dasar penentuan Tata Letak atau Layout
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Tata Letak
(Layout)
Tata letak adalah suatu keputusan penting yang
menentukan efisiensi operasi secara jangka panjang. Tata letak adalah keputusan
mengenai penempatan mesin-mesin pada tempat terbaik (dalam pengaturan
produksi), kantor dan meja-meja ( pada pengaturan kantor) atau pusat pelayanan
( dalam pengaturan rumah sakit atau departemen store).
Tata letak
memiliki banyak dampak strategis karena tata letak menentukan daya saing
perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibelitas, biaya, kualitas
lingkungan kerja, kontak dengan pelanggan dan citra perusahaan. Tata letak yang
efektif akan dapat menunjang pelaksanaan strategi bisnis yang telah ditetapkan
perusahaan apakah diferensiasi, low cost atau respon yang cepat. Tata letak
yang efektif akan dapat menfasilitasi terjadinya aliran bahan, manusia dan
informasi dalam suatu wilayah dan antar wilayah.
B.
Tujuan Tata Letak
(Layout)
Tujuan utama yang ingin dicapai dalam perencanaan tata
letak fasilitas pabrik pada dasarnya adalah untuk meminimumkan biaya atau
meningkatkan efisiensi dalam pengaturan segala fasilitas produksi dan area
kerja. Secara rinci tujuan tata letak sebagai berikut :
1.
Menggunakan ruang
yang tersedia seefektif mungkin;
2.
Meminimumkan jarak
angkut dan biaya penanganan bahan;
3.
Menciptakan
keseimbangan dalam proses produksi;
4.
Menyederhanakan
proses produksi;
5.
Mendorong semangat
dan efektifitas kerja karyawan;
6.
Menjaga keselamatan
kerja dan barang-barang yang sedang diproses;
7.
Menghindari berbagai
bentuk pemborosan.
C.
Manfaat Tata Letak
(Layout)
1.
Meningkatkan jumlah
produksi
Tata
letak fasilitas pabrik secara baik akan memberikan kelancaran proses produksi
dan akhirnya akan memberikan output yang lebih besar dengan biaya yang sama
atau lebih sedikit, jam tenaga kerja dan jam kerja mesin lebih kecil.
2.
Mengurangi waktu
tunggu
Tata
letak fasilitas pabrik yang baik akan memberikan keseimbangan beban dan waktu
antara satu mesin dengan mesin yang lain atau departemen dengan departemen yang
lain. Keseimbangan ini akan dapat mengurangi penumpukan bahan dalam proses dan
waktu tunggu antara satu mesin dengan mesin yang lain.
3.
Manfaat proses
pemindahan bahan
Pada
sebagian besar proses produksi, bahan baku akan lebih sering dipindahkan jika
dibandingkan dengan tenaga kerja, mesin maupun peralatan produksi yang lain.
4.
Penghematan
penggunaaan ruangan
Terjadinya
penumpukan material dalam proses dan jarak antara masing-masing mesin terlalu
berlebihan akan menambah luas bangunan yang dibutuhkan.
5.
Efisiensi penggunaaan
fasilitas
Suatu
tata letak fasilitas pabrik yang terencana secara baik, dapat menciptakan
pendayagunaan elemen produksi seperti tenaga kerja, mesin maupun peralatan yang
lain secara lebih efektif dan efisien.
6.
Mempersingkat waktu
proses
Dengan
memperpendek jarak antara satu mesin dengan mesin yang lain atau antara satu
operasi denga operasi yang lain dan mengurangi penumpukan bahan dalam proses
atau mengurangi waktu tunggu.
7.
Meningkatkan kepuasan
dan keselamatan kerja
Pengaturan
tata letak fasilitas pabrik secara baik akan dapat menciptakan suasana ruang
dan lingkungan kerja yang nyaman, aman, tertib dan rapi, sehingga kepuasan dan
keselamatan kerja akan dapat lebih ditingkatkan.
8.
Mengurangi
kesimpang-siuran
Banyaknya
material yang menunggu, gerakan yang tidak perlu, dan banyaknya perpotongan
dari aliran proses produksi akan menyebabkan kesimpang-siuran yang akhirnya
dapat mengakibatkan kemacetan.
D.
Desain Tata Letak
(Layout)
Hal yang
harus dipertimbangkan dalam menentukan desain tata letak adalah :
1)
Utilisasi ruang,
peralatan, dan orang yang lebih tinggi;
2)
Aliran informasi,
barang atau orang yang lebih baik;
3)
Moral karyawan yang
lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman;
4)
Interaksi dengan
pelanggan/klien yang lebih baik;
5)
Fleksibilitas.
E.
Jenis-Jenis Tata
Letak (Layout)
Sebuah tata letak yang efektif memfasilitasi terjadinya
: aliran bahan, manusia dan informasi di dalam-atau-antar wilayah. Sebuah tata
letak yang baik perlu menetapkan hal-hal berikut :
a.
Peralatan penangan
bahan
Manager harus memutuskan
peralatan yang akan digunakan, seperti ban berjalan, cranes, automated storage
and retrieval system, juga kereta otomatis untuk mengirim dan menyimpan bahan.
b.
Kapasitas dan
persyaratan luas ruang
Desain tata letak dan
penyediaan ruang hanya dapat dilakukan saat persyaratan jumlah pekerja, mesin,
dan perakitan diketahui. Seperti persyaratan ruangan persegi empat
minimal berukuran 6 x 6 kaki, ditambah toilet, kantin, tangga, lift, juga
pencegahan masalah keamanan, kebisingan, debu, temperature, dan ruangan
peraltan dan mesin.
c.
Lingkungan hidup dan
estetika
Penentuan tata letak
juga membutuhkan keputusan mengenai jendela, penghijauan, dan tinggu atap untuk
menyediakan aliran udara, mengurangi kebisingan, dan menyediakan keleluasaan
pribadi.
d.
Aliran informasi
Penentuan tata letak
harus memperhatikan kelancaran komunikasi antar divisi, misalnya jarak antar
ruang, pembatas setengah badan, atau ruang kantor terpisah.
e.
Biaya pergerakan
antarwilayah kerja
Pertimbangkan
hal-hal yang berkaitan dengan pemindahan bahan dan kepentingan beberapa wilayah
tertentun untuk didekatkan satu sama lain.
Ø Jenis - Jenis Tata Letak (Layout):
1.
Tata Letak Kantor
Adalah cara mengelompokkan pekerja, perlengkapan
pekerja, dan ruang dengan mempertimbangkan kenyamanan, keamanan, dan pergerakan
informasi. Hal yang membedakan antar layout kantor dan pabrik adalah pada
kepentingan informasi. Tata letak dan fungsi kantor terus berubah akibat
perubahan teknologi.
2.
Tata Letak Toko
Eceran
Merupakan sebuah pendekatan yang berkaitan dengan
aliran pengalokasian ruang dan merespon pada perilaku konsumen. Layout
ini didasarkan pada ide bahwa penjualan dan keuntungan bervariasi kepada produk
yang menarik perhatian konsumen. Sehingga banyak manajer ritel mencoba untuk
mempertontonkan produk kepada konsumen sebanyak mungkin.
3.
Tata Letak Gudang dan
Penyimpanan
Tujuan tata letak gudang (warehouse layout) adalah
untuk menemukan titik optimal antara biaya penanganan bahan dan biaya-biaya
yang berkaitan dengan luas ruang dalam gedung. Konsekuensinya adalah
memaksimalkan penggunaan sumber daya (ruang) dalam gudang, yaitu memanfaatkan
kapasitas secara penuh dengan biaya perawatan material rendah.
Biaya
penanganan bahan adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan tranfortasi material
masuk, penyimpanan, dan transformasi bahan keluar untuk dimasukkan dalam
gudang. Biaya-biaya ini meliputi peralatan, orang, bahan, biaya pengawasan,
asuransi, dan penyusutan. Tata letak gudang yang efektif juga meminimalkan
kerusakan material dalam gudang.
4.
Tata Letak dengan
Posisi Tetap
Pada tata
letak ini, proyek tetap berada di satu tempat, sementara para pekerja dan
peralatan datang ke tempat tersebut. Contoh jenis proyek seperti ini adalah
proyek pembuatan kapal, jalan raya, jembatan, rumah dan meja operasi di ruang
operasi rumah sakit.
5.
Tata Letak
Berorientasi Proses
Tata letak yang berorientasi pada proses
(process-oriented layout) dapat menangani beragam barang atau jasa secara
bersamaan. Ini merupakan cara tradisional untuk mendukung sebuah strategi
diferensiasi produk. Tata letak ini paling efisien di saat produk yang memiliki
persyaratan berbeda, atau di saat penanganan pelanggan, pasien atau klien
dengan kebutuhan yang berbeda. Tata letak yang berorientasi pada proses
biasanya memiliki strategi volume rendah dengan variasi tinggi.
Pada tugas
akhir ini hanya dibahas mengenai layout dari lokasi departemen. Dengan penataan
lokasi departemen yang baik, diharapkan perusahaan mendapat keuntungan, antara
lain :
·
Biaya penanganan
bahan baku menjadi minimal;
·
Penggunaan ruangan
yang efisien;
·
Mencegah terjadinya
kemacetan aliran bahan;
·
Penggunaan tenaga
kerja yang efisien;
·
Mengurangi waktu yang
diperlukan dalam proses pabrikasi atau untuk melayani konsumen.
6.
Tata Letak Sel Kerja
Pengaturan sel kerja digunakan di saat volume
memerlukan pengaturan khusus mesin dan peralatan. Dalam lingkungan manufaktur,
teknologi kelompok mengidentifikasi produk yang memiliki karakteristik sama dan
kemungkinkan tidak hanya batch tertentu (sebagai contoh, beberapa unit dari
produk yang sama) tetapi juga sekumpulan batch, untuk diproses dalam sel kerja
tertentu. Sel kerja dapat dilihat sebagai sebuah kasus khusus dan tata letak
yang berorientasi pada proses.
Ide sel
kerja (work cell) adalah untuk mengatur ulang orang dan mesin yang biasanya
tersebar pada departemen proses yang beragam dan sewaktu-waktu mengatur mereka
dalam sebuah kelompok kecil, sehingga mereka dapat memusatkan perhatian dalam
membuat satu produk atau sekumpulan produk yang saling berkaitan. Oleh karena
itu, sel kerja dibangun di sekitar produk. Sel kerja ini dikonfigurasi ulang
sewaktu desain atau volume produk berubah.
Keunggulan
Sel kerja adalah:
1.
Mengurangi persediaan
bahan setengah jadi
2.
Ruang yang dibutuhkan
lebih sedikit
3.
Mengurangi persediaan
bahan baku dan barang jadi
4.
Mengurangi biaya
tenaga kerja langsung
5.
Mengurangi modal pada
mesin dan peralatan
7.
Tata Letak
Berorientasi Produk
Tata letak
yang berorientasi pada produk disusun di sekeliling produk atau keluarga produk
yang sama yang memiliki volume tinggi dan bervariasi rendah. Produksi yang
berulang dan kontinu, menggunakan tata letak produk. Asumsi yang digunakan
adalah:
1.
Volume yang ada
mencukupi untuk utilisasi peralatan yang tinggi.
2.
Permintaan produk
cukup stabil untuk memberikan kepastian akan penanaman modal yang besar untuk
peralatan khusus.
3.
Produk distandarisasi
atau mendekati sebuah fase dalam siklus hidupnya, yang memberikan penilaian
adanya penanaman modal pada peralatan khusus.
4.
Pasokan bahan baku
dan komponen mencukupi dan mempunyai kualitas yang seragam (cukup
terstandarisasi) untuk memastikan bahwa mereka dapat dikerjakan dengan
peralatan khusus tersebut.
Terdapat dua jenis tata letak yang
berorientasi pada produk, yaitu lini pabrikasi dan perakitan. Lini
pabrikasi (fabrication line) membuat komponen seperti ban
mobil dan komponen logam sebuah kulkas pada beberapa mesin. Lini
perakitan (assembly line) meletakan komponen yang dipabrikasi
secara bersamaan pada sekumpulan stasiun kerja.
Kedua lini ini merupakan proses yang
berulang, dan dalam kedua kasus, lini ini harus “seimbang”, yaitu waktu yang
dihabiskan untuk mengerjakan suatu pekerjaan harus sama atau seimbang dengan
waktu yang dihabiskan untuk mengerjakan pekerjaan pada mesin berikutnya pada
lini pabrikasi, sebagaimana waktu yang dihabiskan pada satu stasiun kerja oleh
seoarang pekerja di lini perakitan harus “seimbang” dengan waktu yang
dihabiskan pada stasiun kerja berikutnya yang dikerjakan oleh pekerja
berikutnya.
·
Keuntungan utama dari
tata letak yang berorientasi pada produk adalah:
1.
Rendahnya biaya
variabel per unit yang biasanya dikaitkan dengan produk yang terstandarisasi
dan bervolume tinggi.
2.
Biaya penanganan
bahan yang rendah.
3.
Mengurangi persediaan
barang setengah jadi.
4.
Proses pelatihan dan
pengawasan yang lebih mudah.
5.
Hasil keluaran
produksi yang lebih cepat.
·
Kelemahan tata letak
yang berorientasi pada produk adalah:
1.
Dibutuhkan volume
yang tinggi, karena modal yang diperlukan untuk menjalankan proses cukup besar.
2.
Adanya pekerjaan yang
harus berhenti pada setiap titik mengakibatkan seluruh operasi pada lini yang
sama juga terganggu.
3.
Fleksibilitas yang
ada kurang saat menangani beragam produk atau tingkat produksi yang berbeda.
F.
Macam- macam Tipe Tata
Letak (Layout)
1)
Layout Proses
Yaitu
proses pengaturan dan penempatan semua fasilitas pabrik seperti mesin dan
peralatan yang memiliki karakteristik kerja yang sama atau memiliki fungsi yang
sama ditempatkan pada satu departemen atau bagian, misalnya mesin bubut, mesin
bor, mesin las, mesin sekrap dan lain sebagainya.
2)
Layout Produk
Yaitu
pengaturan tata letak fasilitas pabrik berdasarkan aliran dari produk tersebut.
Tujuannya adalah untuk mengurangi proses pemindahan bahan dan memudahkan
pengawasan dalam kegiatan produksi. Pabrik perakitan mobil, lemari pendingin,
mesin cuci, televise, dan sebagainya. Menggunakan layout produk ini, satu
masalah yang tidak dapat dihindari adalah sulitnya realokasi operasi diantara
pekerja untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan permintaan.
3)
Layout Kelompok
Adalah
pengaturan tata letak fasilitas pabrik ke dalam daerah daerah atau kelompok
mesin bagi pembuatan produk yang memerlukan pemrosesan yang sama.
4)
Layout Posisi Tetap
Yaitu
pengaturan material atau komponen produk yang dibuat akan tinggal tetap pada
posisinya, sedangkan fasilitas produksi seperti peralatan, perkakas,
mesin-mesin, manusia, serta komponen-komponen kecil lainnya akan bergerak atau
berpindah menuju lokasi material atau komponen produk utama tersebut.
5)
Layout Bentuk-U
Adalah
pintu masuk dan keluar bahan baku dan produksi akhir berada pada posisi yang
sama.
6)
Layout Gabungan Garis
dan Proses
Yaitu
penggabungan kedua tipe layout proses dan layout produk dengan cara menempatkan
mesin-mesin dalam masing-masing departemen menurut tipe mesin yang sama atau
menurut prinsip pengaturan berdasarkan proses.
7)
Layout Gabungan Garis
dan Bentuk-U
Untuk
mengatasi angka pecahan dalam jumlah pekerja, dapat ditempuh dengan
menggabungkan beberapa lini bentuk-U menjadi satu lini terpadu.
G.
Prinsip-Prinsip Dasar
Penyusunan Tata Letak (Layout)
·
Integrasi Secara
Total
Menyatakan bahwa tata
letak fasilitas pabrik dilakukan secara terintegrasi dari semua factor yang
mempengaruhi proses produksi menjadi satu unit organisasi yang besar
·
Jarak Perpindahan
Bahan Paling Minimun
Waktu perpindahan bahan
dari satu proses ke proses yang lain dalam suatu industry dapat dihemat dengan
cara mengurangi jarak perpindahan tersebut seminimum mungkin.
·
Memperlancar Aliran
Kerja
Material diusahakan
bergerak terus tanpa adanya interupsi atau gangguan skedul kerja.
·
Kepuasan dan
Keselamatan Kerja
Suatu layout yang baik
apabila pada akhirnya mampu memberikan keselamatan dan keamanan dari orang yang
bekerja di dalamnya.
·
Fleksibilitas
Suatu layout yang baik
dapat juga mengantisipasi perubahan-perubahan dalam bidang teknologi,
komunikasi maupun kebutuhan konsumen. Produsen yang cepat tanggap akan
perubahan tersebut menuntut tata letak fasilitas pabrik diatur dengan
memperhatikan prinsip fleksibilitas.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sesuai dengan hasil pembahasan
yang telah kami lakukan dari judul makalah seminar “Perencanaan Lay out
Perusahaan”. Maka dapat dibuat
kesimpulan, bahwa perencanaan lokasi dan strategi lay out yang tepat dan
baik, akan memberikan dampak positif bagi perusahan karena strategi lay out
yang tepat menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses,
fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan citra
perusahaan.
Perencanaan lokasi dan strategi
lay out yang tepat akan mendukung sebuah perusahaan di dalam pencapaian tujuan
(goal) yang mengarah pada peningkatan profitabilitas perusahaan yang didasari
dengan adanya efisiensi dan produktifitas kerja yang baik.
B. Saran
Penulis
menyarankan jika ingin membangun suatu usaha, haruslah merencanakan lokasi dan
lay out perusahaan yang baik. Karena strategi lay out yang tepat dapat
memberikan keunggulan bagi perusahaan dalam persaingan.
DAFTAR PUSTAKA
Heizer,
Jay dan Render, Barry. 2006. Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba
Empat;
|
ii
iii
1
1
1
3
3
3
4
5
8
9
11
11
|
0 comments:
Post a Comment